Daftar Blog Saya

Senin, 16 November 2009

Note Part 4


Masih ingat dengan rumah kontrakan tante ku di anak air? Yup, betul sekali. Aku dan ani kost di situ, sudah setahun ini kami tinggal bersama, dirumah ini cuma ada aku dan any, sedangkan tante sudah pindah ikut suaminya. Kadang-kadang kami masak sendiri makanan kami, tetapi kami lebih sering jajan di panganan yang banyak dijual di jalan kampung cina. Rumah kontrakan ini begitu besar, sehingga kami memutuskan hanya menghuni bagi paviliun nya saja, paviliun itu berada disamping rumah induk dan terdapat tiga ruangan yang mamanjang kebelakang, satu ruangan didepan kami jadikan ruang tamu, ruangan ditengah jadi kamar tidur, dan ruangan dibelakang kami jadikan tempat makan. sedangkan rumah induk itu sendiri tidak kami huni, kami punya dua kamar mandi, satu kamar mandi dengan bak bocor sehingga tidak di fungsikan, dan satu kamar mandi yang luas dengan jendela terang. Jendela tersebut sengaja tidak di beri gorden, mengingat di balik jendela hanya semak-semak.



Ngomong-ngomong soal jendela aku jadi teringat satu kejadian yang bikin aku dan any sempat syok, pada suatu malam minggu seperti biasa aku tinggal sendiri dirumah karena any pulang ke payakumbuh. Any memang biasa pulang setiap akhir pekan. Aku melakukan rutinitas sebelum tidur seperti buang air banyak-banyak biar tidak balik-balik ke wc lagi dan sikat gigi plus cuci muka. Jadi pas aku sedang asyik sikat gigi, tidak ada kejadian yang aneh. pas aku cuci muka aku melihat dengan ekor mata ku ada suatu bayangan, aku susah menyebutkan apa itu manusia atau “ jadi-jadi an” sontak membuatku pontang-panting malarikan diri kekamar. Sesampai dikamar, lampu rumah ku mati. Astagfirullah…….aku pun mulai menyebut-nyebut nama Allah, mulut ku mulai berzikir, “subhanallah, subhanallah, lailahaillah..” untuk menenangkan diriku. Di balik selimut tubuh ku menggigil. Lalu aku teringat seseorang, mungkin dia bisa membantu ku, aku pun mulai memencet nomor,dan diseberang sana terdengar nada tunggu. Tut…tuttt….no answer..!! ya Allah…siapa yang harus aku hubungi malam-malam begini, aku melirik jam digital di hanphone ku, sudah pukul 23.30 wib, aku langsung terfikir sama abang tetangga sebelahku, aku ragu untuk menelfon karena beliau baru punya baby, takut menggangu akhirnya aku memutuskan untuk sms. “Bang, w dirumah sendiri, tolong dengar-dengarin w ya.. makasi” aku men send sebait sms itu. Rupa nya tanggapan dari abang hen tersebut cepat sekali, dia menelpon ku dan aku pun sudah mulai tenang. Mata ku sudah mengantuk, aku bersyukur akhirnya aku bisa terlelap sampai pagi akhirnya menjemput.



Tidak hanya itu teror-teror yang kami rasakan selama tinggal di rumah kontrakan, pada suatu pagi kami digegerkan dengan maling yang menggasak sejumlah uang dan perhiasan. “Any……!!!” aku menjerik sejadi-jadinya ketika mendapati lemari yang sedah rusak akibat dibongkar paksa maling. Kaki ku lemas, aku tak percaya ada orang yang masuk kerumah kami tadi malam. Malam tadi kebetulan kami tidak tidur dikamar tempat biasa kami tidur, karena konslet nya aliran listrik ke kamar, jadi kami memutuskan untuk tidur di rumah induk, sedangkan barang-barang tetap di biarkan di kamar paviliun. “Baa, lan…??” Any kebingungan melihat ku pucat..dia menggoncang-goncang tubuhku dan aku pun hanya bisa menunjuk lemari yang sudah acak-acakan, tanpa bisa berkata lagi. any sontak terkejut.. “astagfirullah…..!!! baa kok bisa urang masuak kamar wak lan…….??” Hening.., tidak ada satu pun dari kami yang bisa menjawab, yang terfikir di otak kami hanya satu. Pindah!!!!.

Tidak ada komentar: